HOMILI PERINGATAN 1 TAHUN ALM. AL. YAN SUKANDA
Oleh: Fransisco Agnes Ranubaya
14 Oktober 2012
Fransesco Agnes Ranubaya -Anggota Senior AMBA dan ALYANS- |
Saudara-saudara
terkasih dalam Yesus Kristus, kita begitu kenal dengan sosok Pak Alexander Yan
Sukanda. Beliau adalah sosok yang tegas, kuat, disiplin dan sederhana. Namun di
balik itu semua, beliau adalah sosok yang hangat, merangkul, bisa dibilang juga
“gaul” dan tidak pandang bulu pada setiap orang yang dikenalnya. Semasa
hidupnya, beliau selalu melayani sesamanya baik itu di Gereja maupun
masyarakat. Salah satu dari buah pelayanan itu adalah AMBA, Alunan Maenk
Batayoh. Beliau dan teman-temannya berpikir bagaimana caranya untuk
menghidupkan kondisi liturgi Gereja Santa Gemma Ketapang saat itu, dan AMBA
adalah salah satu jawaban dari buah pikirannya. Dan kini muncul pikiran-pikiran
serupa, yakni ALYANS Choir.
Pak Yansen adalah
sosok yang setia. Kesetiaannya ditunjukkan dalam pribadinya sebagai seorang
suami, ayah, umat dan pelatih AMBA hingga akhir hayatnya. Beliau adalah guru
yang tidak hanya mengajarkan apakah seni? Atau bagaimana bernyanyi dengan baik?
Tetapi beliau juga mengajarkan bagaimana seni dalam hidup ini. Banyak sekali
orang terdekat sangat mengasihi beliau karena kebaikan dan figurnya yang hangat
termasuk saya, serta Anda sekalian yang pada hari ini hadir dalam ibadat malam
hari ini.
Saya ingat setiap
kali beliau merayakan ulang tahunnya, beliau selalu menyelipkan kata ini
“Semoga Tuhan memberikan garansi kepada saya satu tahun lagi”. Tetapi dari kalimat beliau tersebut
memberikan kita pelajaran berharga bahwa hidup yang penuh dengan kekurangan ini
kita harus selalu bersyukur, bukan meminta soal perkara kesenangan belaka,
sebab inti dari hidup ini adalah kasih dan melayani. Dalam hidupnya beliau
selalu berbagi kebahagiaan dan meskipun beliau telah pergi mendahului kita,
kita yakin dan percaya kehadiran beliau selalu ada di dalam hati kita sekarang
dan selamanya. Ingatlah akan selalu nasihat-nasihat beliau agar menjadi pribadi
yang tidak “bomal” (bolek malas), dan masih banyak nasihat-nasihat lainnya
melalui pengalaman pribadi bersama beliau.
Inilah proses hidup
di mana kelahiran, proses kehidupan, dan berujung pada akhir hayat.
Sesungguhnya kematian bukanlah akhir dari kehidupan, melainkan adalah peralihan
dari kehidupan fana menuju kehidupan abadi. Setiap orang yang meninggal dalam
nama Tuhan kita Yesus Kristus, akan bangkit dan hidup berbahagia bersama para
kudus di surga. Dan kita percaya, saudara kita yang kita doakan pada malam hari
ini telah mendapatkan tempatnya bersama Bapa di surga. Sebab Kristus pernah
bersabda, “Barangsiapa percaya pada-Ku, ia tidak akan binasa melainkan
memperoleh hidup yang kekal”. Itulah janji yang diberikan kepada setiap orang
yang percaya pada-Nya.
Rasul Paulus berkata
“Jika kemah kediaman kita di bumi dibongkar, kita akan memperoleh bangunan dari
Allah yang bukan buatan tangan manusia”. Itulah ajaran iman yang kita terima.
Dan selaras dengan iman ini, kita yakin bahwa saudara Al. Yan Sukanda tetap
hidup di dunianya yang baru bersama Allah. Kita yang hidup dunia pun harus
berjuang terus sebab keadaan kita di dunia baru nanti ditentukan oleh
usaha/perjuangan kita di dunia ini.
Ada kutipan
kata-kata di profil picture blackberry Om Yansen berbunyi: “Jadikan hidup ini
bahagia dan bagikan kebahagiaan kepada sesama karena kita hidup tidak lama”.
Maka marilah kita menggunakan kesempatan hidup di dunia ini dengan
sebaik-baiknya, semoga renungan ini membuka hati kita agar selalu hidup baik
dan penuh kasih. Amin.