Paduan Suara ALYANS menerima job menyanyi untuk acara resmi pemerintahan, pernikahan, organisasi, dan partai dengan harga yang terjangkau. Informasi lebih lanjut silakan hubungi kami.

Minggu, 07 April 2013

HOMILI PERINGATAN SATU TAHUN ALM. YAN SUKANDA


HOMILI PERINGATAN 1 TAHUN ALM. AL. YAN SUKANDA
Oleh: Fransisco Agnes Ranubaya
14 Oktober 2012

Fransesco Agnes Ranubaya
-Anggota Senior AMBA dan ALYANS-

Saudara-saudara terkasih dalam Yesus Kristus, kita begitu kenal dengan sosok Pak Alexander Yan Sukanda. Beliau adalah sosok yang tegas, kuat, disiplin dan sederhana. Namun di balik itu semua, beliau adalah sosok yang hangat, merangkul, bisa dibilang juga “gaul” dan tidak pandang bulu pada setiap orang yang dikenalnya. Semasa hidupnya, beliau selalu melayani sesamanya baik itu di Gereja maupun masyarakat. Salah satu dari buah pelayanan itu adalah AMBA, Alunan Maenk Batayoh. Beliau dan teman-temannya berpikir bagaimana caranya untuk menghidupkan kondisi liturgi Gereja Santa Gemma Ketapang saat itu, dan AMBA adalah salah satu jawaban dari buah pikirannya. Dan kini muncul pikiran-pikiran serupa, yakni ALYANS Choir.

Pak Yansen adalah sosok yang setia. Kesetiaannya ditunjukkan dalam pribadinya sebagai seorang suami, ayah, umat dan pelatih AMBA hingga akhir hayatnya. Beliau adalah guru yang tidak hanya mengajarkan apakah seni? Atau bagaimana bernyanyi dengan baik? Tetapi beliau juga mengajarkan bagaimana seni dalam hidup ini. Banyak sekali orang terdekat sangat mengasihi beliau karena kebaikan dan figurnya yang hangat termasuk saya, serta Anda sekalian yang pada hari ini hadir dalam ibadat malam hari ini.

Saya ingat setiap kali beliau merayakan ulang tahunnya, beliau selalu menyelipkan kata ini “Semoga Tuhan memberikan garansi kepada saya satu tahun lagi”.  Tetapi dari kalimat beliau tersebut memberikan kita pelajaran berharga bahwa hidup yang penuh dengan kekurangan ini kita harus selalu bersyukur, bukan meminta soal perkara kesenangan belaka, sebab inti dari hidup ini adalah kasih dan melayani. Dalam hidupnya beliau selalu berbagi kebahagiaan dan meskipun beliau telah pergi mendahului kita, kita yakin dan percaya kehadiran beliau selalu ada di dalam hati kita sekarang dan selamanya. Ingatlah akan selalu nasihat-nasihat beliau agar menjadi pribadi yang tidak “bomal” (bolek malas), dan masih banyak nasihat-nasihat lainnya melalui pengalaman pribadi bersama beliau.

Inilah proses hidup di mana kelahiran, proses kehidupan, dan berujung pada akhir hayat. Sesungguhnya kematian bukanlah akhir dari kehidupan, melainkan adalah peralihan dari kehidupan fana menuju kehidupan abadi. Setiap orang yang meninggal dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus, akan bangkit dan hidup berbahagia bersama para kudus di surga. Dan kita percaya, saudara kita yang kita doakan pada malam hari ini telah mendapatkan tempatnya bersama Bapa di surga. Sebab Kristus pernah bersabda, “Barangsiapa percaya pada-Ku, ia tidak akan binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal”. Itulah janji yang diberikan kepada setiap orang yang percaya pada-Nya.

Rasul Paulus berkata “Jika kemah kediaman kita di bumi dibongkar, kita akan memperoleh bangunan dari Allah yang bukan buatan tangan manusia”. Itulah ajaran iman yang kita terima. Dan selaras dengan iman ini, kita yakin bahwa saudara Al. Yan Sukanda tetap hidup di dunianya yang baru bersama Allah. Kita yang hidup dunia pun harus berjuang terus sebab keadaan kita di dunia baru nanti ditentukan oleh usaha/perjuangan kita di dunia ini.

Ada kutipan kata-kata di profil picture blackberry Om Yansen berbunyi: “Jadikan hidup ini bahagia dan bagikan kebahagiaan kepada sesama karena kita hidup tidak lama”. Maka marilah kita menggunakan kesempatan hidup di dunia ini dengan sebaik-baiknya, semoga renungan ini membuka hati kita agar selalu hidup baik dan penuh kasih. Amin.